MAKASSARWARTASULSEL.ID-PTAngkasa Pura Bandar Udara Sultan Hasanuddin dalam dua tahun terakhir ikut merasakan baik dalam aktifitas arus penumpang maupun proyek pembangunan bandara.
Hal tersebut diungkapkan General Manager (GM) Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Wahyudi kepada media ini senin, 27 Desember 2021.
Menurut Wahyudi, arus penumpang yang menggunakan jasa transportasi pesawat terbang menurun drastis, sebab selain adanya pembatasan bepergian juga adanya persyaratan untuk terbang misalnya harus mengikuti PCR baik di pusat layanan kesehatan maupun di bandara.
Wahyudi menyebut dulu, ketika penumpang di PCR biayanya Rp.900 ribu dan sekarang sudah turun hingga Rp.300 ribu, akibatnya penumpang sepi.
Yang paling dilematis, kata Wahyudi karena saat proyek bandara berjalan serta-merta wabah covid 19 menghantam dunia akibatnya pembangunan kami hentikan karena anggaran yang tidak mencukupi sehingga proyek bandara Internasional Hasanuddin Makasssar terhenti
bahkan mengalami kerugian tahun 2021 sekitar Rp. 3 Triliun bahkan di tahun 2022 nanti kerugian di prediksi meningkat menjadi Rp.3,5 triliun untuk saja yang mengelola adalah BUMN, coba seandainya swasta bisa bangkrut, ujarnya.
Wahyudi berharap pandemi agar cepat berakhir sehingga penerbangan bisa normal kembali.
*QMH.ENO*