MAKASSAR.WARTASULSEL.ID,-
Kasus dugaan pengeroyokan yang dilakukan Johan Medi Cs kepada oknum guru SMKN 5 Sidrap, Sudarta yang juga Wakasek Kesiswaan akhirnya menjalani proses penahanan di Polres Sidrap.
Informasi yang dirangkum media ini Rabu, 2 Pebruari 2022 kejadian tersebut berawal saat oknum Johan Medi yang juga orang tua siswa Syawal Aidil Muzakkir, datang ke sekolah pada 25 Januari 2022 karena ada dugaan penganiayaan terhadap siswa.
Menurut informasi bahwa, kejadian bermula saat pihak sekolah memanggil orang tua siswa Syawal Aidil Muzakkir (Johan Medi) karena diduga siswa tersebut malas masuk sekolah.
Saat orang tua siswa (Johan Medi) datang ke sekolah pada 25 Januari 2022 beserta dua orang lainnya tak di sangka melakukan dugaan pemukulan terhadap Sudarta yang juga guru SMKN 5 Sidrap, bahkan dugaan pengeroyokan diduga melibatkan beberapa orang.
Sementara informasi yang diperoleh bahwa, tidak ada penganiayaan yang dialami siswa Syawal dari pihak guru melainkan siswa tersebut malas masuk sekolah sehingga diminta orang tuanya datang ke sekolah guna menanyakan kenapa Syawal malas masuk sekolah.Akibat peristiwa tersebut, korban Sudarta tidak tinggal diam dan langsung melaporkan ke Polres Sidrap.
Sudarta (korban) pada 25 Januari 2022 menemui Kanit SPKT III Polres Sidrap Aiptu H.Hasanuddin melalui Brigpol Nurdin dan melaporkan dugaan pengeroyokan yang menimpa dirinya.
Sementara PGRI Ranting SMKN 5 Sidrap pada 29 Januari 2022 dalam pernyataan sikapnya melalui pembinanya Drs.H.Sultan La Obo, M.Pd mengutuk keras atas peristiwa tersebut dan meminta pihak terkait untuk menuntaskan masalah tersebut secara tuntas.
Selain itu, dia menyesalkan peristiwa pengeroyokan yang menimpa guru, sebab guru adalah penyuluh peradaban bangsa karena itu PGRI berharap agar kejadian tersebut tidak terulang lagi, tegas Sultan La Obo.
*QMH.YUN*