SOPPENG.WARTASULSEL.ID-Delapan belas tahun bukan waktu singkat. Delapan belas tahun untuk sebuah umur jadi tanda kedewasaan. Mulai pernikahan, hukum persaksian hingga mendapat surat izin mengemudi jadi syarat angka umur legalitas ukuran kedewasaan. Begitu juga ukuran lamanya dalam pertemanan.
Persatuan Dua Ribu Lima SMANSA, atau disingkat PANGLIMA. Salah satu komunitas alumni, tamatan SMA N 1/200 Soppeng mengadakan temu kangen. Mereka berkumpul di Cafe Saromase, daerah Pakkanrebete, Soppeng.
Dengan undangan dress code putih, acara buka puasa bersama hari ke 29 Ramadan 1444H bertepatan di hari Kamis, 20 April 2023. Selain buka puasa bersama bagi ta'jil di depan Cafe jalan Poros Soppeng - Cabbenge itu sempat memacetkan arus kendaraan.
Mendekati waktu adzan Maghrib, anak-anak Panglima mulai menuju lantai dua, ruangan yang disediakan untuk acara temu kangen. "Uwitai egana anggota digrup (kulihat banyaknya anggota group), sikuemeki pale (kenapa hanya sedikit)," kesal Eka Aditya Nugraha ketua kelas 1.9.
Tidak hanya Eka, peserta temu kangen yang lain juga menyesalkan sedikitnya peserta yang hadir. Bahkan ketua Panglima yang telah dinobatkan sejak 18 tahun lalu, Muhammad Yasin berkali-kali menanyakan kabar teman yang belum terlihat.
Panglima waktu sekolah ada 9 kelas. Namun, kehadiran di temu kangen tahun ini hanya 20 orang. Kurang dari 10 persen dari total semuanya yang hadir. Dianggap satu kelas saja itupun tidak cukup karena jumlah satu kelas lebih dari 30 orang.
Setelah buka puasa, perserta kemudian saling bercerita kenangan dan angan. Setelah foto bersama satu-persatu meninggalkan ruangan pertemuan. Mereka berharap ditahun selanjutnya peserta bisa bertambah lagi. Meski mereka kini ada yang berdomisili di Tanah Papua, Jawa, Kalimantan maupun Sumatera. Karena salah satu peserta yang hadir di Temu Kangen 18 tahun Panglima Smansa Soppeng ada dari luar negeri, negeri jiran Malaysia.