LUWU.WARTASULSEL.ID- Menegangkan proses evakuasi terhadap ibu hamil 9 bulan di usia muda. Diduga ibu tersebut, dalam kondisi trauma berat.
Saat proses evakuasi, nampak suami Mala, (Syahrul), keluarga dan official, mengangkat ibu hamil itu, untuk dibawa ke dalam helikopter.
Saat berada di dalam helikopter, ibu hamil 9 bulan itu, masih terdiam, tidak bersuara, dan sorotan mata se-akan akan menatap kosong. Dia sudah 2 hari dalam kondisi mengkhawatirkan.
Mendengar informasi ada ibu hamil 9 bulan di wilayah terdampak banjir bandang dan tanah longsor, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, Kapolda Sulsel, didampingi Pangdam Hasanuddin, Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun, mengatakan, langsung mengerahkan bantuan udara untuk segera melakukan evakuasi terhadap ibu hamil tersebut.
"Kerahkan helikopter bersama Sekretaris KBPP Polri Sulsel Prof Zakir Sabara untuk segera melakukan proses evakuasi terhadap ibu hamil 9 bulan itu, yang berada di pengunungan Latimojong, dengan menggunakan helikopter AW 169. Dan, segera diberikan pelayanan medis secara intensif," ujar Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, Kapolda Sulsel, didampingi Pangdam Hasanuddin, Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun, Kapolres Luwu AKBP Arisandi dan Dandim 1403/Plp, Letkol Arm Kabit Bintoro Priyambodo.
Dan pengiriman logistik dan evakuasi, kita masih fokuskan ke daerah pegunungan di wilayah Kecamatan Latimojong.
"Kami melibatkan Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPP Polri), personil Polisi, TNI hingga pihak lainnya," pungkasnya.
Sementara itu, menurut Syahrul (suami), bahwa istri saya (Mala), dua hari terakhir merasakan sakit perut, namun mulai diam dan susah bicara dengan muka pucat.
"Istri saya dua hari ini, susah bicara. Jika, diajak bicara dia hanya bisa menatap dan diam," cetus Syahrul, suami Mala.
Selain evakuasi terhadap ibu hamil 9 bulan, satu pasangan lansia turut dievakuasi, perempuan Anni (65) dan pria Pawanna (70) Dusun Tondong Tangngan, Desa Ulu Salu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu.
Selanjutnya, diterbangkan menuju posko induk tanggap darurat bencana Sulawesi Selatan, di lapangan Andi Djemma Belopa.
Saat ini, penanganan medis telah dilakukan oleh tim medis yang dibentuk Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan.
Sebagaimana diketahui, sampai hari ini, wilayah tersebut masih terisolasi dan belum bisa diakses melalui darat dan sampai saat ini hanya bisa diakses melalui mobilisasi udara dengan helikopter.
*QMH. Yoga*