PALOPO.WARTASULSEK.ID - Pj (Pejabat) Wali Kota Palopo, Asrul Sani, S.H., M.Si, mendampingi Kepala BKKBN RI, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) dalam kunjungan kerjanya untuk menghadiri Kick Off Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting.
Kegiatan pencegahan stunting secara serentak di Kota Palopo ini, dilaksanakan di Posyandu Nuri, Kelurahan Penggoli, Kecamatan Wara Utara. Dan, dirangkaikan dengan pelayanan KB MKJP sekaligus pre service training bagi mahasiswa S1 Kebidanan.
Sektretaris Daerah Kota Palopo, Drs. H. Firmanza DP, S.H.,M.Si selaku Ketua TPPS, mengatakan, bahwa pencegahan stunting telah menjadi agenda nasional. Sehingga kita berkewajiban untuk menyukseskan agenda ini.
"Untuk melaksanakan agenda tersebut, beberapa langkah telah kami kerjakan, di antaranya kami telah mendata ibu hamil, calon pengantin dan balita dalam wilayah Kota Palopo,” ujar Sektretaris Daerah Kota Palopo, Drs. H. Firmanza DP, S.H.,M.Si selaku Ketua TPPS, beberapa waktu lalu. Kamis, 13 Juni 2024, di Kota Palopo, saat menghadiri Kick Off Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting.
Kami telah melaksanakan pendampingan terhadap ibu hamil dan balita di posyandu.
"Selanjutnya, melaksanakan penginputan hasil pencatatan ke aplikasi E-PPGBM pada hari pelaksanaan kegiatan dan melaksanakan monitoring pada saat pelaksanaan intervensi serentak,” imbuhnya.
Firmanza, bahwa anggaran sebesar 33 miliar pada tahun anggaran 2024 yang tersebar di 12 perangkat daerah Kota Palopo, telah dialokasikan.
“Adapun capaian penurunan stunting di Kota Palopo pada tahun 2023 berdasarkan data SKI sebesar 25,5%, sedangkan untuk capaian E-PPGBM sebesar 1,98% atau sebanyak 228 kasus pada bulan Agustus 2023. Untuk saat ini, di 78 kasus stunting terjadi penurunan sebanyak 150 kasus stunting,” pungkasnya.
Sementara itu, Pj. Wali Kota Palopo, Asrul Sani, mengungkapkan, selamat datang Kepala BKKBN RI, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), di Kota Palopo. Percepatan penurunan stunting telah menjadi agenda nasional.
"Perlu diketahui bahwa data terakhir tersisa 78 kasus stunting di Kota Palopo, bahkan ada 12 kelurahan yang Zero Stunting,” ungkap Pj. Wali Kota Palopo, Asrul Sani.
Hal ini, berkat kolaborasi dan kerja sama semua pihak. Semua ini dilakukan, karena menyangkut generasi kedepan bangsa Indonesia.
“Maka dari itu penurunan stunting merupakan program utama selain inflasi. Kami berharap ke depannya Kota Palopo dapat menzerokan stunting. Selaku Pemerintah Kota Palopo kami juga berharap bahwa bapak kepala BKKBN RI dapat selalu memberikan arahan dan bimbingan terkait dengan hal ini,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BKKBN RI, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), mengatakan, bahwa Kota Palopo sangat istimewa, capaian data E-PPGBM yang by name by address hanya 1,98% mengalahkan kota-kota besar di Pulau Jawa.
“Baru kali ini di Kota Palopo anak teridentifikasi stunting dibagi habis kepada TNI, Polri, perguruan tinggi, perangkat daerah sebagai bapak dan Bunda asuh. Gotong royong adalah kekuatan yang besar. dari 228 kasus tersisa 78 kasus stunting. Ini hal yang sangat luar biasa. Terima kasih kepada Pj. Wali Kota Palopo, Asrul Sani, beserta jajaran atas kerja samanya dalam penurunan stunting," ujar Kepala BKKBN RI, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K).
Dalam rangkaian kegiatan ini juga dilaksanakan penyerahan secara simbolis PMT berbahan dasar lokal kepada ibu hamil, bayi dan balita serta pemberian plakat/cinderamata. Dilanjutkan Peninjauan pelayanan KB MKJP sekaligus Pre Service Training bagi Mahasiswa S1 Kebidanan.
Turut hadir Direktur Bina Pelayanan KB Wilayah Khusus BKKBN, PLH. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel, Unsur Forkopimda Kota Palopo, Pj. Ketua PKK Kota Palopo, Rektor perguruan tinggi se-Kota Palopo.
Selain itu, hadir pula kepala perangkat daerah Kota Palopo, camat dan lurah se-Kota Palopo, Tim Penyuluh KB, tim pendamping keluarga, kader pemberdayaan masyarakat, serta tamu undangan.
*QMH. Yoga*Kominfo Plp*