Catatan akhir Pekan, TAMU SAYA, "PAKINTAKI"
simak'
iklan
sekda
karebaparlementa'
karebaparlementa'

Catatan akhir Pekan, TAMU SAYA, "PAKINTAKI"

Minggu, 07 Juli 2024,


MAKASSAR.WARTASULSEL.ID-Hari ini saya kedatangan tamu istimewa. Teman lama yang saya kenal sebagai anak mantan Ketua DPRD Makassar, alm. Drs. HI.Adnan Machmud, di jaman alm. Dr. Drs H.B Amiruddin Maula, SH, M.Si.MH sebagai Walikota.


Kedatangan Ir.H.Irwan Adnan, memang 'Pakintaki' ataunbuat kejutan, seperti Taglinenya. Dia masuk bursa 'balon' Walikota Makassar karena prestasi yang ditoreh dan tak asing lagi bagi warga kota. Selain sebagai mantan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar, juga karena memulai karir di Kantor Dinas Tata Ruang yang banyak dikunjungi masyarakat, sampai menggapai puncak karir sebagai Kadisnya, menggantikan seniornya, Ir.H.Andi Oddang Wawo.

Alhamdulillah, tanpa ' 'persiapan' khusus saya menerima sepenuh hati bersama Tim 'Pakinta'nya. Untung ada tamu akhir pekan,  mengunjungi   'Sanggar Seni Pendopo Aspirasi' saya' yang lagi berdendang ria lagu 'jadul' berirama slowbeet, pop melayu dan langgam daerah.

Mereka seniman tua yang 20 tahun lampau masih aktif di dunia musik. Para sahabat saya, H.Paris Achmad (Parisana, mntn Protokol Gubernur Sulsel alm.Mayjen HZB Palaguna), Nasir Roseta dan adik Penyanyi daerah legendaris alm Anci Laricci. Namanya, Ancu Laricci.
seorang Purnabhakti ASN yang kini akrif sebagai Penyanyi, Pencipta lagu dan Penyiar di Radio 'legend' Gamasi.

Usai shalat Magrib bersama di Mesjid Al Amaan Polsek Manggala, kami menikmati Songkolo Hitam yang dipadupadankan dengan ikan kering tumbuk rica, Dan, kamipun bernostalgia.

Sabtu sore, merupakan momentum bagi Ketua Mada LMP Sulsel ini, 'sowan' ke Pendopo saya sebagai tokoh masyarakat setempat.

"Tabe, saya ijin masuk kampung ta, berniat  untuk Makassar lebih baik, Puang Wawo", tuturnya merendah sambil mengenang awal penugasannya dulu di Kecamatan Manggala Makassar sebagai Pengawas Bangunan dari Dinas Tata Ruang.

Awal perkenalan yang kebetulan. Karena, ada warga yang beri info ke saya,  ada petugas  'sempadan' periksa IMB rumahnya yang sementara dibangun pekerja.

Ternyata, Sang Pengawas adalah pak Irwan, anak kakanda saya, Pak Adnan, seorang seniman yang sering nongkrong di Dewan Kesenian Makassar (DKM). Juga, 'nyaru' jadi Reporternya Alm pak Andi Moeing MG, di Suratkabar 'Makassar Press', yang jadi ASN dengan melakoni karir yang cukup pesat dari Kasi Retribusi Dispenda, terorbit jadi Kabag Pemerintahan. Ketika pensiun, berhasil sebagai 'nakhoda'nya Legislatif dari Fraksi Karya Pembangunan.

Pertemuan sekira dua jam dengan Sang  'Peraih' Pendapatan  Asli Daerah (PAD) Kota 'dunia' Makassar yang dari awal menjabat orang nomor satu di Bapenda, hanya sekitar Rp.200 Milyar melonjak spektakuler capai lebih Rp 1,2 Triliun ini, cukup mengagumkan saya dengan penampilannya yang low profile dan sepertinya tetap melihara adabnya yang tak berubah dari dulu, santun dan bersahaja.

"Selama saya jadi Pejabat, pak Andi yang akrab saya sapa Pung Wawo ini, tak pernah ke ruang kerja saya, kami hanya kebetulan kalau bertemu di lapangan atau acara Musrenbang", ceritanya kepada tamu saya dan timnya.

Kesannya tentang saya, membuat saya membathin. Memang kelemahan saya, selalu menjaga jarak apabila ada teman yang bernasib baik,  jarang saya kunjungi. Karena, takut diidentikkan dengan ulah sejumlah oknum yang kadang merusak citra Wartawan, sebagai 'pemburu' cuan yang tak patuh etika.  

Adzan Isya berkumandang, Insinyur jebolan Tehnik sipil Unhas ini pun pamit dikawal Timnya. Katanya, ada agenda di tempat lain.

Terimakasih kunjungan 'Pakinta' nya dindaku. 
Nah, Selamat berjuang untuk Makassar ke depan. In shaa Allah, sukseski. Aamiin YRA

Oleh : Andi Pasamangi Wawo
(Ketua DP- PWI Sulsel)

loading...

TerPopuler