Viral Video Emak-emak Ngamuk di SMKN 5 Mare, Ini Jawaban KEPSEK
simak'
iklan
sekda
karebaparlementa'
karebaparlementa'

Viral Video Emak-emak Ngamuk di SMKN 5 Mare, Ini Jawaban KEPSEK

Kamis, 18 Juli 2024,


BONE-WARTASULSEL.ID Adanya tersebar vidio seorang emak-emak mengamuk di SMKN 5 Mare, mendadak vidio tersebut viral di Media Sosial.  Terekam dalam video tersebut  seorang emak-emak mengamuk dalam ruangan sambil melempar buku yang berada diatas meja.


Awak media Wartasulsel berusaha  menelusuri emak-emak yang mengamuk tersebut dengan mendatangi SMKN 5 Mare, yang berlokasi Di Kecamatan Mare Kabupaten Bone, Rabu 17 Juli 2024,  untuk mengkonfirmasi ke Kepala Sekolah.  Menurut Andi Budi  Suharsono, KEPSEK SMKN 5 Mare yang menerima langsung awak media di ruang kerjanya mengatakan, "emak-emak yang mengamuk dalam vidio adalah Tante dari salah seorang siswa,  bukan orang tua siswa di SMKN 5, ini orang tuanya, ( sambil menunjuk seorang ibu yang duduk bersebelahan dengan KEPSEK ), sengaja kami undang orang tua siswa supaya teman media melihat dan mendengar  langsung pernyataan orang tua siswa dan tadi kami sudah jelaskan kepada ibu ini, bahwa anaknya tidak tinggal kelas," tutur Andi Budi.

Lanjutnya, "kemarin tantenya yang Datang  ke sekolah, hanya saya tidak berada ditempat karena sedang mengikuti rapat di Dinas,  dia mengamuk lantaran diduga kemenakannya tidak naik kelas," jelas Kepsek SMKN 5 Mare.

Andi Budi Suharsono  menambahkan  bahwa, "terkait video yang viral itu sebenarnya hanya miskomunikasi, Ibu-ibu yang mengamuk itu bukan marah karena kemenakannya tinggal kelas melainkan saat itu dia pergi untuk mencari tahu kenapa kemenakannya bisa tinggal kelas tapi saat itu ada seorang guru yang merekamnya dan itulah yang membuat dia marah-marah.

“Terkait soal 23 siswa yang dianggap tinggal kelas ini, sebenarnya tidak ada istilah tinggal kelas karena apabila mereka tinggal kelas, rata rata mereka berhenti sekolah, sedangkan dinas pendidikan itu memiliki program menangani Anak Putus Sekolah (ATS), sehingga saya perintahkan guru-guru untuk menangani anak putus sekolah,” ungkap  Andi Budi Suharsono


Lebih jauh dia menjelaskan bahwa menurut catatan UNICEF ada sekitar 150 ribu ( ATS ) di SULSEL, sehingga Dinas Pendidikan memerintahkan setiap guru menangani anak putus sekolah,   2 orang setiap guru untuk menyekolahkannya kembali.

“Tadi itu kita sudah melakukan rapat bersama Dewan Guru, para orang tua siswa dan juga perwakilan Dinas Pendidikan dan tadi kami memberikan arahan kepada para orang tua siswa ini untuk membantu kami agar mau membujuk anak anak kita ini mau sekolah kembali, dan semua orang tua tadi juga sudah sepakat,” Tambahnya.

Diakhir wawancara Andi Budi Suharsono menyampaikan juga, "kita lihat keadaan sekolah kami, tetap aman aman saja, dan saya akan menjalin hubungan komunikasi yang lebih baik lagi dengan seluruh orang tua siswa dan apabila ada permasalahan siswa di sekolah dapat kami komunikasikan langsung dengan orang tua siswa, karena kalau melalui penyampaian lewat surat, sering siswa tidak sampaikan ke orang tuanya, contoh ibu ini, kami sudah tiga kali kirim surat, namun pengakuan ibu ini tidak pernah mendapatkan surat yang dititipkan lewat anaknya," tutur Andi Budi Suharsono, KEPSEK SMKN 5 Mare. *QMH*AHAS*
loading...

TerPopuler