SOPPENG.WARTASULSEL.ID-Dampak cuaca ekstrim mulai menerpa wilayah kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan menyebabkan sejumlah petani padi mulai merasakan dampaknya.
Dampak tersebut dijalan Kayangan lingkungan Masewali Kelurahan Botto Kecamatan Lalabata, kurang lebih 10 Hektar tanaman padi mulai mengering akibat kurangnya suplai air .Hal ini diungkapkan ALL petani penggarap, Sabtu 24/8/2024
Lanjut kata ALL,tanaman padi saat ini butuh air,sebagai alternatif kami menggunakan air limbah buangan dari warga BTN Kayangan Itu pun tidak mampu menyelamatkan tanaman padi kami secara keseluruhan.
"Mumpung ada air limbah kami gunakan sehingga tidak begitu parah kerugian yang kami alami,tidak seperti penggarap lainnya mereka merugi sudah dua kali gagal panen,menuju yang ketiga kalinya akibat suplai air tidak ada"Ucapnya
Sebagai penggarap,dana yang harus kami siapkan sewa Dongfeng 2 juta per Hektar, penanam benih disiapkan 7 orang per Hektar dengan upah 165 ribu per hari setiap orang.
"Bila gagal panen ,kami sebagai petani penggarap jutaan kerugian yang kami alami "tandasnya
ALL berharap pihak pemerintah Kabupaten Soppeng kedepan mencarikan solusi dengan mengalokasikan anggaran sumur bor sebagai alternatif bila cuaca ekstrim terjadi."solusi yang paling bagus adalah sumur bor" ucap ALL penuh harap
#HNR#