MAKASAR.WARTASULSEL.ID-Ribuan Mahasiswa perguruan tinggi di Makassar yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) gelar aksi demonstrasi di Flyover jalan Urip Sumoharjo Makassar Provinsi Sulawesi Selatan,Kamis 22/8/2024.
Para Demonstran menolak Politik Dinasti dan mengawal Putusan MK mengabulkan Judicial Review ambang batas pencalonan Kepala Daerah, sehingga partai politik hanya butuh 7,5% di DPRD.
Jendral lapangan UNM Makassar Fahrul dalam orasinya mengatakan, saya selaku jenderal lapangan serta seluruh fakultas sejarah.Hari ini per tanggal 22 Agustus di Makassar kembali turun ke jalan sebagai bentuk responsifnya kami bagaimana menindaklanjuti berbagai problematika dinamika yang terjadi di negara kita terhadap konstitusi kita ,di mana DPR dalam hal itu kemudian mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi(MK) oleh karena itu kita mengklaim bahwa fenomena itu merupakan bentuk upaya dari penguasa bangsa ini bersama koalisinya untuk bagaimana melanggengkan kekuasaannya untuk terus-menerus keluar dari kepentingan masyarakat ,"Ucap Fahrul dalam orasinya
Sementara Korlap Aksi dari UNHAS Naufal mengatakan,kawan-kawan mahasiswa hari ini berkumpul di titik api yaitu flyover Makassar untuk mengawal keputusan MK yang sebentar lagi akan diputuskan yang menjadi kekhawatiran dari teman-teman mahasiswa adanya indikasi kecurangan atau keinginan dari para-para elit kita yang berada di bawah rezim Jokowi untuk membangun suatu dinasti politik di negeri kita.
Hal ini justru menjadi keresahan bagi para teman-teman mahasiswa karena bisa melakukan hal yang sewenang-wenang dan tidak berlandaskan atas hukum," kata Naufal
Senada disampaikan Korlap Romi UMI Makassar dalam orasinya menyampaikan bahwa,Sulawesi Selatan sebagai kota demonstran kemudian tidak akan pernah diam ketika masalah-masalah nasional masalah masalah konstitusi itu kemudian ingin dipermainkan.
" kehadiran kami disini untuk mempertegas bahwa anggota dewan yang ada di Sulawesi Selatan untuk mendukung apa yang menjadi putusan supaya tidak ada politik lainnya dan kemudian bisa dipermainkan"ujar Romi
Sekadar di ketahui,aksi tersebut berlangsung aman dan terkendali,pada 17.30 para demonstran membubarkan diri dengan pengawalan pihak kepolisian.
*LAPORAN MAS'UD*