Dinas SDA dan BK Bone Gelar Sidang Pleno Komisi Irigasi
simak'
iklan
sekda
karebaparlementa'
karebaparlementa'

Dinas SDA dan BK Bone Gelar Sidang Pleno Komisi Irigasi

Rabu, 25 September 2024,


BONE-WARTASULSEL.Id.  Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (SDA dan BK) Kabupaten Bone menggelar Sidang Pleno Komisi Irigasi Kabupaten Bone.  Kegiatan ini membahas dan menetapkan Rencana Tata Tanam untuk periode Oktober 2024 hingga Maret 2025, yang akan menentukan pola pengaliran air ke lahan persawahan di seluruh Kabupaten Bone. Dilaksanakan di Ballroom Novena Hotel,  Jalan Ahmad Yani Kota Watampone, Rabu, 15 September 2024.

Penjabat Bupati Bone, Andi Winarno Eka Putra, SSTP, MH. Membuka Sidang Pleno tersebut, dihadiri berbagai instansi terkait, seperti Dinas SDA dan BK, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP), Komisi Irigasi Bone, Kepala UPT PSDA, Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP), Ketua Ikatan Petani Pemakai Air (IP3A), Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A), serta perwakilan dari Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A).

Kepala  Dinas SDA dan BK Kabupaten Bone  sekaligus Ketua Harian Komisi Irigasi Kabupaten Bone, Dr. Ir. H. Khalil Syihab, MT,  menjelaskan bahwa sidang ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan dua kali dalam setahun. “Sidang pleno ini penting untuk memastikan pengelolaan air irigasi sesuai dengan kebutuhan tanam petani. Kami mengatur waktu pengaliran air berdasarkan dua periode tanam, yakni April-September dan Oktober-Maret,” ucap Khalil Syihab.

Dalam proses penetapan tata tanam, unsur pemerintah, petani, dan masyarakat duduk bersama untuk menyepakati kapan waktu pengaliran air yang tepat. Ketersediaan air menjadi perhatian utama, dengan tim teknis yang bertugas memastikan cukupnya suplai air untuk area persawahan. Jika pasokan air terbatas, pola pengairan dilakukan secara bergilir atau estafet.

“Kami atur kapan pengaliran air harus dilakukan, mengingat dalam siklus tanam padi ada masa-masa kritis seperti pembibitan dan penanaman yang membutuhkan air. Semua pihak, baik irigasi yang berada di bawah kewenangan kabupaten, provinsi, maupun pusat, terlibat dalam pengaturan ini,” jelasnya.

Selain itu, permasalahan sosial seperti tambang dan alih fungsi lahan juga menjadi topik pembahasan. Khalil mengungkapkan bahwa dampak tambang terhadap sumber air minum dan irigasi patut menjadi perhatian dalam setiap keputusan. “Alih fungsi lahan menjadi salah satu masalah utama karena banyak daerah persawahan yang berubah menjadi kawasan perumahan. Oleh karena itu, beberapa wilayah yang masih memiliki fungsi persawahan akan tetap dipertahankan untuk menjaga keseimbangan produksi pangan dan keberlanjutan irigasi,” ungkap KADIS SDA dan BK Bone.

Sidang pleno ini menjadi forum penting dalam menjaga ketahanan pangan dan pengelolaan sumber daya air di Kabupaten Bone, di tengah tantangan perubahan penggunaan lahan dan kebutuhan air yang terus meningkat.


Penjabat (Pj) Bupati Bone, Andi Winarno Eka Putra, SSTP, MH, menekankan pentingnya pengelolaan sektor pertanian secara optimal, khususnya dalam pemenuhan tiga kebutuhan utama petani: bibit, pupuk, dan air.

“Salah satu kunci utama untuk meningkatkan kesejahteraan petani adalah pengelolaan air yang baik. Air adalah sumber kehidupan bagi pertanian, dan kita harus memastikan distribusinya tepat sasaran agar hasil produksi meningkat,” ujar Andi Winarno. Ia menambahkan, ketiga faktor tersebut—bibit, pupuk, dan air—merupakan dasar bagi peningkatan produktivitas pertanian yang berkelanjutan di Bone.

Sebagai Pj Bupati, Andi Winarno memiliki peran ganda yang cukup besar. Selain memastikan keberhasilan pelaksanaan Pilkada yang akan datang, ia juga ditugaskan untuk memastikan program nasional diterapkan di daerah. Beberapa isu utama yang menjadi perhatian, seperti inflasi, stunting, dan kemiskinan ekstrem, terus menjadi prioritas.

“ Apa yang kita lakukan hari ini adalah bagian dari upaya mengatasi inflasi dengan cara meningkatkan produksi pertanian,” jelas Andi Winarno. Ia meyakini, peningkatan hasil pertanian akan membawa dampak positif bagi stabilitas harga pangan, yang pada gilirannya dapat menekan laju inflasi di daerah.

Di tengah upaya pemerintah dalam mengatasi berbagai tantangan nasional, sektor pertanian di Kabupaten Bone diharapkan dapat terus berkembang dan berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. *QMH*AHAS*
loading...

TerPopuler