BONE-WARTASULSEL.Id. Satu kutipan dari Pak Sekcam Mare dalam sabutannya pada acara peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw pada hari Jumat, 4 Oktober 2024. Bahwa salah-satu kepala Sekolah paling fenomenal dan fantastis tahun 2024 adalah kepesek SMK Negeri 5 Bone, dengan mengilustrasikan seperti pohon yang tumbuh, semakin tinggi sebuah pohon maka semakin kencang angin yang menerpanya. Karena itu perlu menapaktalisasi kehidupan Rasululah sebagai inspirasi kehidupan.
Di era digital yang penuh dinamika ini, generasi milenial dihadapkan pada berbagai tantangan dan godaan yang seringkali menjauhkan mereka dari nilai-nilai spiritualitas. Kehidupan serba cepat, keterhubungan tanpa batas melalui media sosial, dan pengaruh budaya global telah membentuk paradigma baru yang berbeda dari generasi-generasi sebelumnya. Di tengah perubahan tersebut, muncul sebuah pertanyaan besar: bagaimana cara generasi milenial dapat menemukan ketenangan batin dan arah hidup yang bermakna? Jawaban atas pertanyaan ini dapat ditemukan dalam menapaktilasi kehidupan Rasulullah SAW, sebagai inspirasi tak lekang oleh waktu.
Kehidupan Rasulullah: Sebuah Teladan yang Abadi
Rasulullah SAW adalah figur teladan yang keberadaannya telah membawa cahaya perubahan bagi seluruh umat manusia. Keteladanan beliau bukan hanya dalam konteks spiritualitas, tetapi juga dalam membangun karakter, berinteraksi sosial, hingga menghadapi ujian kehidupan. Rasulullah berhasil merangkul semua lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga orang dewasa, dari kalangan masyarakat bawah hingga penguasa. Beliau mampu menyatukan perbedaan dengan kebijaksanaan dan kasih sayang, sehingga menjadi contoh nyata bagi kita semua.
Jika kita mengkaji kembali sejarah kehidupan Rasulullah, ada banyak pelajaran yang relevan bagi generasi milenial. Beliau adalah sosok yang aktif berinovasi dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Salah satu contohnya adalah bagaimana beliau berdakwah di Mekah dan Madinah dengan strategi yang berbeda, menyesuaikan metode dakwahnya agar dapat diterima oleh masyarakat setempat. Kemampuan adaptasi ini sangat relevan bagi milenial yang hidup di tengah arus informasi dan teknologi yang terus berubah.
Meneladani Rasulullah dalam Membangun Karakter dan Integritas
Generasi milenial dikenal sebagai generasi yang kritis, kreatif, dan selalu mencari makna hidup yang lebih dalam. Namun, tantangan terbesar mereka adalah bagaimana membangun karakter yang kokoh di tengah arus materialisme dan individualisme yang menguat. Kehidupan Rasulullah menawarkan solusi konkret. Beliau menunjukkan bahwa integritas dan akhlak mulia adalah kunci untuk menjadi pribadi yang dihormati dan disegani.
Rasulullah menunjukkan sikap jujur (shiddiq), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan kebenaran), dan fathonah (cerdas) dalam setiap tindakan dan perkataannya. Nilai-nilai ini sangat relevan bagi generasi milenial, terutama ketika mereka terjun dalam dunia profesional.
Keteladanan Rasulullah dalam menjaga integritasnya, baik sebagai individu maupun pemimpin, dapat menjadi inspirasi untuk membangun kepribadian yang kuat, sehingga mampu menghadapi berbagai godaan untuk menyimpang dari prinsip kebenaran.
Penerapan Nilai-Nilai Kehidupan Rasulullah di Era Digital
Tidak dapat dipungkiri bahwa generasi milenial adalah generasi yang sangat lekat dengan teknologi. Namun, kemudahan akses informasi ini juga membuka peluang besar bagi penyebaran konten yang tidak sehat dan hoaks. Di sinilah pentingnya meneladani cara Rasulullah berkomunikasi dan menyampaikan pesan. Beliau selalu memilih kata-kata yang lembut, menyentuh hati, dan jauh dari kebohongan. Rasulullah mengajarkan untuk selalu berbicara dengan hikmah dan penuh kebijaksanaan, serta tidak memperkeruh suasana dengan ujaran kebencian.
Dalam konteks digital, nilai-nilai ini dapat diterapkan dengan lebih bijak dalam bermedia sosial. Generasi milenial dapat meneladani Rasulullah dengan menyebarkan konten yang positif, menginspirasi, dan membawa kedamaian bagi yang membaca atau mendengarnya. Saring sebelum sharing, sebagaimana Rasulullah selalu memastikan kebenaran setiap informasi yang disampaikannya, sehingga pesan yang disampaikan tidak menimbulkan salah paham atau kerugian bagi orang lain.
Menapaktilasi kehidupan Rasulullah bukan berarti kembali ke masa lalu secara harfiah, melainkan membawa esensi ajaran dan keteladanan beliau ke dalam konteks kehidupan modern. Generasi milenial yang hidup di era serba cepat ini memerlukan figur yang dapat dijadikan acuan dalam mencari jati diri dan makna hidup. Rasulullah SAW adalah sosok teladan yang tidak lekang oleh waktu, dan ajarannya tetap relevan untuk diterapkan di setiap zaman, termasuk di era milenial ini.
Dengan meneladani Rasulullah, generasi milenial dapat membangun karakter yang kuat, berintegritas, dan berakhlak mulia. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan digital, inspirasi dari kehidupan Rasulullah dapat menjadi penyejuk hati, pemandu arah, dan sumber kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. Sudah saatnya generasi milenial menapaktilasi kehidupan Rasulullah dan menjadikannya inspirasi dalam meniti jalan kehidupan yang bermakna dan penuh berkah.
Oleh: Andi budiharsono, S.Pd., M.pd.