Video Aksi Unjuk Rasa Sebut Kongkalikong, Kasat Reskrim Polres Palopo: Tidak Benar dan Hoaks
simak'
iklan
iklan
sekda
karebaparlementa'
karebaparlementa'

Video Aksi Unjuk Rasa Sebut Kongkalikong, Kasat Reskrim Polres Palopo: Tidak Benar dan Hoaks

Jumat, 18 Oktober 2024,


PALOPO.WARTASULSEL. ID - Viralnya video aksi unjuk rasa di media social di salah satu Grup facebook ungkapan dari wanita yang memakai kaca mata dan menggunakan jilbab menyebutkan dengan lantang “banyak permainan” dan “banyak kongkalikong” disanggah oleh Kasat Reskrim Polres Palopo.

Melalui pesan singkat whatsapp sekira pukul 17.49 Wita, Jumat, 18 Oktober 2024, AKP Ahmad Sayed, Kasat Reskrim Polres Palopo, menegaskan, jika tuduhan tersebut, tidak benar. Aparat Kepolisian bekerja sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

“Itu tidak ada. Kita ini bekerja juga ada aturan main dalam proses setiap laporan. Jadi, tidak benar dan hoaks,"  tegas Kasat Reskrim Polres Palopo Sulawesi Selatan, Sayed Ahmad.

Dengan adanya penegasan dari Kasat Reskrim Polres Palopo yang menyatakan itu tidak ada dan sesuai SOP, maka terkait ungkapan “banyak permainan” dan “banyak kongkalikong” yang diungkapkan di depan umum oleh peserta unjuk rasa tersebut patut diduga fitnah atau tuduhan yang tidak mendasar, dan mengarah kepada penyebaran berita bohong di muka umum, yang berpotensi merusak nama baik Kepolisian Polres Palopo di tengah meningkatnya tensi politik di wilayah hukum Kota Palopo, dan dapat memicu terjadinya kebencian dikalangan masyarakat terkait proses penegakan hukum yang saat ini sedang bergulir di Gakumdu. 

Sebelumnya, aksi unjuk rasa di Polres Palopo pada hari, Rabu 16 Oktober 2024, terkait dugaan kasus ijazah Paket C yang disinyalir palsu, dan berdampak pada penetapan tersangka tiga komisioner KPU Palopo dan Calon Walikota Palopo. 

Pada kesempatan itulah peserta unjuk rasa yang diketahui berinisial SS alias M, meneriakkan kata-kata “banyak permainan” dan “banyak kongkalikong” sehingga menimbulkan kegaduhan dan video tersebut menjadi viral. 

"Jangan jadi Polisi India, betul toh, betul teman-teman, kau mau tersinggung, tersinggung tidak ada urusan, lebih bagus lagi kalau tersinggung saya pikirko. Iyalah, 2018 Ome bisa dijemput paksa kenapa sekarang tidak bisa, ada apa, ada uang, saya, saya blak-blakan, saya tidak bisa bermulut manis-manis baru munafik mana itu hukum di Palopo mana,"  ungkap peserta unjuk rasa yang diketahui berinisial SS alias M, sembari tolak pinggang dihadapan aparat kepolisian Polres Palopo tepat depan pintu gerbang Mako Polres Palopo. Jl. Opu Tosapaile, Boting, Kecamatan Wara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

Masa di 2018 Ome bisa dijemput paksa loh, Abraham Samad saja hanya masalah KTP ditangkap, ini ijazah tidak perlu uji forensik, bukan tanda tangan yang dipalsukan, ijazah cukup dinas pendidikan kementerian mengaku menyatakan tidak terdaftar itu ditanyakan keabsahannya, jangan selalu bikin gaduh. 

"Katanya mau pilkada damai, bagaimana mau damai kalau terlalu banyak permainan terlalu banyak kongkalikong, ah jangko kompai - kompai saya, eh sudahmi,"  tambahnya disambut riuh peserta unjuk rasa lainya.

Video viral yang menghujat dan mengarah pada fitnah terhadap institusi Polres Palopo yang menyebut “jangan jadi polisi India dan banyak permainan, banyak kongkalikong” ini berdurasi 1,57 menit itu telah dilihat 650 kali, dan 37 komentar.

Dari sekian banyak komentar dari warganet, diantaranya akun bernama Andi Arham Mangewa, menulis komentar, bahwa,  ungkapan yang disebutkan oleh peserta unjuk rasa tersebut merupakan tuduhan yang tidak mendasar dan menyebar berita hoax. 

"Tuduhan yg tidak berdasar. Menyebarkan berita hoax kepada. Masyarakat,"  tulis akun Andi Arham Mangewa.

Tanggapan lainnya dari warganet akun facebook bernama Chandra, berikan berkomentar, dengan nada bertanya. 

"Wah bisakah na buktikan ini Bunda kalau ada kong Kalikong, pelan2 bunda jangan sampai apa yang di ucapkan tidak bisa di buktikan pidana lagi itu, penyebaran informasi hoax,"  tulis akun Facebook bernama Chandra.

*QMH. WS*
loading...

TerPopuler