MAKASSAR.WARTASULSEL.ID-
Hingga kini pertentangan Perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di kalangan masyarakat masih pro kontra soal bid'ah.
Namun menurut Ustad Pahrul Rijal, SQ, SS, M.Pd dalam ceramahnya di Mesjid Al Ikhlas yang dilaksanakan warga Bumi Permata Hijau Permai (BPH) Jl Hertasning Makassar, Jumat malam (4/10), hal itu tak usah dipermasalahkan. Karena tak ada perintah maupun larangan dalam Al Quran.
"Yang tidak mau, silahkan. Yang mau juga tidak dipaksa.Gampang ji", tutur Ustad muda asal Pulau Kodingareng ini, sambil menyitir sebuah Surah dan hadist.
Yang penting, tambahnya, tujuan dan maknanya jelas untuk mengenang sejarah kelahiran dan perjuangannya dalam menyebarkan agama Islam sebagai Rakhmatan Lil Alamin. Termasuk mengenal lebih dekat Pribadi dan akhlak mulia Junjungan kita, Rasulullah Sallalahu Alaihi Wasallam untuk bisa jiadi panutan ummatnya. Minimal, tahu menyukuri nikmat Allah SWT.
Menurutnya, segala bentuk "aksesoris" yang menghiasi pelaksanaan Maulid adalah bentuk apresiasi dan penghargaan ummatnya kepada beliau.
Maulid Nabi sebagai momentum membentuk pribadi yang berakhlak mulia adalah tema Perayaan yang digagas Pengurus Mesjid Al Ikhlas, dihadiri Wakil Ketua DPRD Kota Makassar Anwar Farouk, S.Kom, Babinkamtibmas dan Majelis Taklim serta jamaah Mesjid yang bermukim di komplek Perumahan BPH (hbt).