Debat Kedua Pilgub Sulsel Menyita Perhatian Publik, Tokoh Toraja: Paslon Nomor 1 Menang Telak
simak'
simak'
iklan
sekda
karebaparlementa'
karebaparlementa'

Debat Kedua Pilgub Sulsel Menyita Perhatian Publik, Tokoh Toraja: Paslon Nomor 1 Menang Telak

Senin, 11 November 2024,


MAKASSAR.WARTASULSEL.ID- Penampilan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor urut 1 Moh Ramadan Danny Pomanto - Azhar Arsyad (DiA) dan Paslon Nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman - Fatmawati Rusdi pada Debat Kedua Pilgub Sulsel, Minggu, 10 November 2024, menyita perhatian publik. 

Sala satunya dari Tokoh masyarakat Toraja, Prof. Dr. Ir. Daud Malamassam, M.Agr. Ia mengatakan, Danny-Azhar secara kualitas memenangkan Debat Kedua Pilgub Sulsel. 

"Debat Kedua Pilgub Sulsel usai sudah, dengan kemenangan telak dan sangat gemilang untuk Paslon Nomor 1 DiA. Kata-kata penutupnya atau closing statemennya juga sangat excellent dan komprehensif,"  ujar Prof Daud. Senin, 11 November 2024.

Nampak sekali bahwa Pak DP (Danny Pomanto) sangat memahami kondisi dan kebutuhan masyarakat Sulawesi Selatan.
Karena itu, Prof Daud mengajak kepada masyarakat untuk sama-sama mengubah nasib Sulawesi Selatan, dengan meletakkan pilihannya kepada Danny-Azhar.

"Jadi jika masyarakat Sulsel ingin merubah nasib menjadi lebih baik, maka pilihannya adalah Paslon Nomor urut 1 DiA,"  jelasnya.

Dia berharap agar masyarakat Sulawesi Selatan, menggunakan akal sehatnya menentukan pilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, dengan mencoblos pasangan nomor urut 1 Pilgub Sulsel. 

"Semoga para pemilih dianugerahi akal sehat, saat memilih pada tanggal 27 November 2024 dan memilih DiA untuk Sulsel yang lebih baik bagi semua, Amin,"  cetusnya.

Tokoh Toraja ini, saat dirinya bertanya ke beberapa kerabatnya terkait pandangan hasil debat kedua Pilgub Sulsel. Hasilnya, mereka menyatakan, bahwa penampilan Danny-Azhar di debat tersebut sudah seperti guru yang menyampaikan materinya ke siswa. 

"Semua orang yang saya tanya mengatakan bahwa Pak Danny hebat, ibarat Guru (Paslon 1) bertanding dengan Murid (Paslon 2). Jadi kalau ada orang yang memberi penilaian terbalik, maka hanya ada 2 kemungkinan.
Pertama, orang itu tidak mengikuti debat. Kedua, orang itu tidak paham tentang apa yang diperdebatkan,"  pungkasnya. 

*QMH. Andi Polyogama Anthon*
loading...

TerPopuler