BONE- WARTASULSEL.Id. Merasa terganggu dengan bau kurang sedap masuk di linkungan SD Inpres 3/77 Bajoe dampak dari limbah ikan dari Pasar Rakyat Bajoe, seorang guru mengadukan hal tersebut dan langsung mendapat perhatian serius dari Pj. Bupati Bone.
Meski sibuk dengan berbagai agenda pemerintahan, Pj. Bupati Bone segera menginstruksikan Dinas Perdagangan, sebagai pengelola pasar, dan Camat Tanete Riattang Timur untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
Kondisi lingkungan yang tercemar bau tak sedap ini, menurut aduan yang disampaikan, sudah cukup lama mengganggu kenyamanan para guru, murid, serta masyarakat sekitar. Bau tersebut diduga berasal dari genangan air limbah pedagang ikan dan tumpukan sampah yang mengendap selama beberapa minggu. Hal ini semakin diperparah dengan rusaknya tempat sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH), yang bagian dasarnya bocor sehingga membutuhkan perbaikan di bengkel selama beberapa bulan terakhir.
Kegiatan kerja bakti ini dimulai pukul 07.00 WITA, melibatkan tim dari berbagai unsur di Kecamatan Tanete Riattang Timur, seperti Lurah, Ketua PGRI, Kepala KUA, UPT BLUD Puskesmas Bajoe, UPT KBKS, pejabat struktural dan fungsional, Ketua TP PKK Kelurahan, Ketua MUI, Ketua Forum Anti Narkoba, Kepala Lingkungan, serta satgas kebersihan se-Kecamatan Tanete Riattang Timur. Satgas kebersihan Kabupaten Bone hadir lengkap dengan peralatan yang diperlukan guna memastikan proses pembersihan berjalan lancar dan efektif.
Dari hasil pemantauan lokasi bau busuk menyengat sudah terasa sejak mendekati lokasi. Limbah ikan yang menumpuk di Pasar Bajoe tampak menggunung, penuh ulat, dan hampir tak tertahankan bagi siapapun yang berada di sekitarnya. Namun, di tengah bau yang tak sedap, Camat Tanete Riattang Timur, Dr. Andi Muhammad Iqbal Walinono, dengan tegas dan sigap memimpin langsung proses pembersihan limbah ikan yang telah lama mengganggu kenyamanan pasar tersebut.
Andi Muhammad Iqbal terlihat aktif bersama para aparat pemerintah kecamatan, yang terjun langsung mengumpulkan tumpukan limbah ikan busuk. Tak sedikit petugas yang tampak kewalahan dan berjuang melawan mual karena tak kuat menahan aroma busuk dari limbah yang telah menumpuk. Kehadiran mobil pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bone semakin mempercepat proses kerja bakti ini, memungkinkan sampah segera diangkut dari lokasi tersebut.
Dalam kegiatan ini, Dr. Andi Muhammad Iqbal mengaku telah berada di lokasi sejak pagi. Ia menyaksikan sendiri kondisi pasar yang penuh dengan limbah kotoran ikan, sampah yang berserakan, dan bau menyengat yang tidak hanya mengganggu masyarakat sekitar tetapi juga membuat pasar kurang nyaman dikunjungi. Rasa prihatin terlihat jelas dari ekspresinya saat berada dilokasi melihat kondisi pasar. Ia pun menyampaikan pesan penting mengenai kesadaran kebersihan yang perlu dijaga oleh seluruh pihak, termasuk masyarakat dan para pelaku usaha di Pasar Bajoe.
“Mari kita semua peduli akan kebersihan pasar kita. Jika limbah seperti ini dibiarkan, maka dampaknya akan kembali kepada kita sendiri. Kegiatan kerja bakti ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan pasar yang bersih, nyaman, dan tentunya sehat bagi kita semua,” ucapnya tegas.
Melalui kegiatan pembersihan ini, Camat Tanete Riattang Timur berharap tidak ada lagi penumpukan sampah limbah di sekitar Pasar Bajoe. Ia juga berharap masyarakat setempat mulai menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. "Pasar Bajoe adalah wajah kita, dan kebersihannya adalah tanggung jawab bersama," tambahnya.
Andi Muhammad Iqbal Walinono berharap perubahan ini bisa berkelanjutan, menciptakan lingkungan pasar yang lebih baik, sehat, dan nyaman bagi semua pihak.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bone, Hamzah Sanusi, S.Sos., M.Si., mengungkapkan apresiasinya terhadap kolaborasi ini. “Langkah ini merupakan salah satu upaya kami untuk menjaga kelestarian dan kebersihan areal Pasar Tradisional Bajoe. Saya berterima kasih kepada Dinas Lingkungan Hidup dan pemerintah kecamatan atas sinerginya. Kami berharap, melalui kegiatan ini, kondisi pasar bisa lebih terjaga sehingga tidak lagi mengganggu kenyamanan lingkungan sekitar, terutama kegiatan belajar mengajar di sekolah terdekat,” jelas Hamzah Sanusi, KADIS Perdagangan Kabupaten Bone.*QMH*AHAS*