PALOPO.WARTASULSEL.ID- Serikat pekerja, buruh, mahasiswa, dan organisasi masyarakat dari Garda Bela Negara Nasional (GBNN) Provinsi Sulawesi Selatan, menyatakan dukungan kepada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo, Trisal Tahir dan Akhmad Syarifuddi. Dukungan itu disampaikan dalam pertemuan di Azzarah Kopi. Jumat, 1 November 2024.
Perwakilan serikat pekerja/buruh dan mahasiswa, Hidayat, mengatakan, bahwa dukungan ini diberikan sebagai bentuk solidaritas serta kepedulian terhadap keberhasilan pesta demokrasi yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang.
"Pasangan Trisal - Akhmad memiliki pengalaman di bidang perburuhan dan organisasi masyarakat yang diharapkan mampu membawa perubahan bagi masyarakat Palopo," ujar Hidayat.
Trisal -Akhmad, merupakan salah satu pengurus serikat pekerja dan aktif di berbagai organisasi masyarakat.
"Ini menunjukkan bahwa komitmennya untuk memperjuangkan masyarakat Palopo sudah terbukti,” cetus perwakilan serikat pekerja/buruh dan mahasiswa, Hidayat.
Selain itu, dia menambahkan, bahwa dukungan dari kalangan pekerja dan aktivis diharapkan dapat mendorong sosialisasi Trisal-Akhmad di berbagai lapisan masyarakat.
"Jumlah pendukung mungkin tidak bisa diukur, tetapi kualitas dukungan yang dibawa oleh para aktivis memiliki kekuatan untuk menarik suara pada tanggal 27 November nanti," imbuhnya.
Senada dikatakan dengan Hidayat, di mana Andi Aso, juga menekankan bahwa masyarakat Kota Palopo perlu memilih pemimpin yang memahami dan peduli pada kondisi masyarakat.
“Masyarakat perlu mencari pemimpin yang mau turun langsung merasakan penderitaan rakyat, berkeringat bersama rakyat dan fokus pada solusi permasalahan mereka,” cetus Andi Aso.
Di akhir pernyataan, Hidayat, menegaskan, bahwa pemimpin ideal adalah sosok yang berpengalaman dan melalui proses pengkaderan dari bawah.
"Sehingga, pentingnya menjaga nilai-nilai demokrasi Pancasila serta prinsip pemilu yang Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia (LUBER). Dengan demikian, agar pihak-pihak berwenang di Palopo, dapat meredam isu-isu yang berpotensi memecah belah masyarakat," tegas Hidayat.
*QMH. Andi Polyogama Anthon*