BONE- WARTASULSEL.Id. Pemerintah Daerah Kabupaten Bone melalui Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bone, Dra. Andi Yuliati, MH merasa sangat bersyukur dan berbangga atas penetapan Salinan Naskah kuno Lontara Attariolong Bone oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) sebagai Ingatan Kolektif Nasional (IKON) tahun 2024.
Sertifikat penetapan IKON diberikan secara langsung oleh Kepala Pusat Pembinaan Pustakawan Perpusnas, Agus Sutoyo, kepada pewaris pemilik naskah Andi Ansar Amal, dan kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai pengusul IKON, diserahkan di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis, 24 Oktober 2024.
Dua kodeks Lontara Attoriolong Bone koleksi Andi Muhammad Ali merupakan naskah warisan istana yang memiliki kedudukan penting sebagai salah satu kronik kerajaan Bone, yang dapat menjadi sumber historiografi Bugis-Makassar dalam kurun abad ke-14 sampai dengan abad 20.
KADIS Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bone mengatakan bahwa, Salinan Naskah kuno Lontara Attoriolong Bone sebagai bagian dari IKON menunjukkan bahwa Lontara Attariolong bukan hanya penting untuk masyarakat Bone, Sulawesi Selatan, tetapi memiliki kontribusi besar dalam memperkaya sejarah nasional Indonesia. Penetapan sebagai bagian dari IKON didasarkan pada nilai-nilai universal yang terkandung dalam teksnya, seperti kearifan politik, norma-norma sosial, dan kemampuan untuk membangun perdamaian lintas kerajaan yang relevan dalam pembentukan identitas bangsa Indonesia.
“Naskah Lontaran Attariolong ini tidak hanya menjadi sumber sejarah lokal kerajaan Bone tetapi juga aset nasional yang berharga, didalam naskah menggambarkan bagaimana bangsa Indonesia terbentuk melalui sejarah panjang, hubungan antar kerajaan dan diplomasi,” jelas Andi Yuliati yang ditemui awak media Wartasulsel di ruang kerjanya, Jumat 1 November 2024.
Lanjutnya, Salinan naskah kuno Lontara Attariolong perlu disebar luaskan untuk seluruh masyarakat di Kabupaten Bone khususnya dan seluruh masyarakat Indonesia melalui publikasi dan promosi. "Naskah Lontara Attariolong sudah direkam dalam bentuk digitalisasi tinggal menyesuaikan publikasi dengan sosial media agar dapat menjangkau generasi muda dalam menyebarluaskan naskah kuno ini," jelasnya.
Tambah KADIS Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bone, "kami memawkili Pemerintah Daerah Kabupaten Bone mengucapkan terima kasih atas ditetapkannya Lontara Attoriolong Bone sebagai IKON oleh Perpusnas dan seluruh pihak yang terlibat. Mudah-mudahan naskah ini bisa diteruskan dan diajukan menjadi Memory of The World (MoW) dan dapat dikaji lagi menjadi bahan diskusi dan seminar," harap Andi Yuliati, KADIS Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bone.*QMH*AHAS*