SOPPENG WARTASULSEL.ID-Dampak perubahan cuaca ekstrim La nina (curah hujan yang tinggi) beberapa hari yang lalu menyebabkan banjir di berbagai wilayah di Kabupaten Soppeng sehingga beberapa lahan persawahan dan irigasi mengalami kerusakan yang signifikan akibat arus sungai yang sangat deras yang meluap membawa material pasir, lumpur, kerikil dan batu di lahan persawahan masyarakat , Sabtu 28/12/2024
Banjir tersebut mengakibatkan beberapa persawahan menyatu dalam satu hamparan lumpur sedimen dan pematang sawah sebagai pembatas hilang di bawa arus air sehingga menyulitkan pemilik sawah untuk menandai batas lahan sawahnya.
Sama halnya yang terjadi di Kelurahan Salokaraja Kecamatan Lalabata ada 2 (dua) kelompok tani yang sangat terdampak yaitu kelompok tani salokaraja seluas 70 Ha, Kelompok Tani Labawi 40 Ha dimana luas lahan persawahan yang sudah tertanami tertutup oleh lumpur sedimen.
Menyikapi hal urgensi tersebut, Bupati Soppeng langsung terjun ke lokasi tersebut untuk mengatasi persoalan tersebut. Alat berat berupa ekscavator langsung beraksi mengangkat sedimen lumpur dan material lainnya serta membuat pematang sebagai tanda batas kepemilikan lahan.
Petani sangat bersyukur dan berterima kasih atas gerak cepat yang dilakukan oleh Bupati Soppeng untuk peduli meringankan beban kami sebagai masyarakat petani yang mempunyai keterbatasan permodalan untuk memperbaiki lahan kami, mengingat biaya lahan persawahan tersebut akan kembali di tanami padi yang gagal/rusak pada pertanaman sebelumnya.
Kadis Pertanian dan Holtikultura kabupaten SoppengAriyadin Arif mengatakan,Inilah bukti wujud kehadiran pemerintah daerah secara nyata dalam melindungi petani untuk menjaga ketahanan pangan dan swasembada berkelanjutan,"ucap Ariyadi Arif
Turut hadir dalam kegiatan tersebutLurah Salokaraja,Kabid PUPR, Penyuluh Pertanian Lapangan dan Kelompok Tani serta masyarakat setempat turut membantu penanganan normalisasi ini
#AAN#