PALOPO.WARTASULSEL. ID - Majunya Naili Trisal dalam pemungutan suara ulang (PSU) di Palopo merupakan sebuah langkah yang menarik dan penuh dinamika.
Naili yang menggantikan suaminya, Trisal, yang sebelumnya didiskualifikasi MK, membawa angin segar bagi masyarakat Palopo.
Dalam konteks politik lokal, di mana banyak sekali politik dinasti dan keterikatan birokrasi yang rumit, sosok Naili tampil dengan latar belakang yang cukup unik.
Sebagai seorang pengusaha sukses dan ibu rumah tangga, ia tidak hanya sekadar seorang calon yang dilatarbelakangi oleh ambisi politik semata, tetapi lebih pada niat tulus untuk memperbaiki daerah tempat kelahirannya.
Apa yang menarik dari perjalanan Naili Trisal adalah ia tidak berasal dari keluarga politisi yang terbilang mapan di kancah birokrasi maupun politik. Tidak ada jejak panjang dalam struktur dinasti politik atau kekuasaan yang mendominasi Palopo.
Justru, kehadirannya menunjukkan adanya peluang bagi masyarakat Palopo untuk memilih figur yang lebih murni dan tidak terikat dengan dinasti birokrat yang telah ada.
Ini bisa diartikan sebagai perubahan yang diharapkan sebagian besar masyarakat, yang ingin melihat perubahan nyata tanpa harus terjebak dalam sistem dan orang yang itu-itu saja.
Sebagai pengusaha sukses, Naili memiliki wawasan dan pemahaman tentang bagaimana menjalankan sebuah organisasi, termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya, perencanaan anggaran, dan penciptaan lapangan kerja.
Hal ini menjadi modal yang sangat berharga bagi Palopo, yang mungkin membutuhkan pendekatan lebih segar dalam sektor ekonomi.
Naili juga dikenal sebagai seorang ibu rumah tangga yang dekat dengan masyarakat, sebuah image yang bisa memperkuat kedekatannya dengan warga, terutama dalam memperjuangkan kepentingan perempuan dan keluarga di Palopo.
Namun, di balik semua potensi ini, tantangan yang dihadapi Naili Trisal cukup besar. Palopo sebagai daerah dengan dinamika politik yang kompleks tidak akan mudah untuk ditembus.
Ia harus mampu menghadapi pihak-pihak yang lebih mapan dalam dunia politik serta menghadapi skenario dimana suaminya sebelumnya harus didiskualifikasi.
Situasi ini akan membawa berbagai persepsi, baik positif maupun negatif, yang harus dapat dikelola dengan bijak oleh Naili.
Selain itu, ia juga harus menunjukkan kepada pemilih bahwa dirinya bukan hanya sekadar penerus dari suaminya, tetapi juga individu yang mampu membawa perubahan yang nyata.
Namun, di luar segala tantangan yang ada, langkah maju Naili Trisal ini memberikan harapan baru bagi masyarakat Palopo yang merindukan pemimpin yang lebih bersih, independen dan fokus pada perbaikan daerah.
Jika Naili mampu menunjukkan keseriusan dalam menjawab masalah-masalah lokal serta menciptakan kebijakan yang pro-rakyat, ia berpotensi menjadi sosok yang dapat membawa Palopo menuju arah yang lebih baik, jauh dari politik praktis yang hanya mementingkan kepentingan sesaat.
Dengan latar belakang sebagai pengusaha sukses dan ibu rumah tangga, Naili Trisal bisa dibilang lebih berfokus pada niat untuk membangun daerah dan memperbaiki kesejahteraan rakyat Palopo.
Dengan niat yang tulus dan sikap yang independen dari dinasti politik, sosoknya patut dikedepankan dalam pemilu kali ini.
*QMH*Andi Polyogama Anthon*
Penulis: Edy H. Maiseng, Palopo 1 Maret 2025.
